عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ اْلأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا
Umar bin Khatab ra berkata, ‘hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kaliau untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab (evaluasi) dirinya di dunia.
Di awal ramadhan hampir semua masjid, Koran, radio TV menyampaikan kewajiban puasa dengan tujuan la’allakum tattaqun (mudah-mudahan kamu bertakwa). Setalah sebulan penuh kita lewati, bagaima kualitas ketakwaan yang telah kita peroleh?? Masinig-masing kita yang tahu.
Puasa adalah bentuk latihan spiritual, menahan diri dari semua perbuatan yang tidak wajar, seperti: menghilangkan rasa egois; menghilangkan keangkuhan, menahan diri untuk tidak berkata pada hal yang tidak bermanfaat apalagi menggibah orang lain, menahan diri dari lapr dan dahaga dst.
Setelah 1(satu) bulan di traning secara spiritual, sepatutnya 1 syawal melahirkan energy spiritual baru ketika memasuki hari-hari kebahagiaan dengan “iedul Fitri” artinya kembali ke fitrah, suci seperti bayi baru lahir. Pada saat inilah kita menggunakan kecerdasan kita untuk membuat perencanaan baru dalam meraih kebahagiaan dunia akhirat kini dan mendatang.
Hasil latihan spiritual sepatutnya pula membawa dan merasakan manfaat bagaimana makna menahan lapar dan dahaga, menahan diri dari perkataan serta perbuatan yang tidak bermanfaat, mengikis rasa egois melanjutkan program berbagi dengan sesama.
Demikian pula hubungan silaturrahmi yang ditradisikan disaat iedul fitri perlu terus dilestarikan. Perhatikanlah saudara-saudara kita yang jauh tertinggal kehidupan sosial ekonominya, mari kita sisihkan sedikit waktu, pikiran dan perasaan kita untuk berbagi dengan mereka, Allah akan menjadi saksi atas semua perbuatan baik kita, bahkan Hadis di riwayatkan oleh Imam Muslim menyatakan bahwa Allah tidak akan mengurangi hartamu karena engkau keluarkan untuk membahagian orang lain.
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah…” (HR. Muslim no. 2588). Diberi naungan dari Panas di hari kiamat:” seseorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya…” (HR. Bukhari no. 660. “Barang siapa yang mengeluarkan suatu sedekah (zakat) dari usaha yang halal seungguhnya Allah menerimanya dengan tangan kananNya, lalu dia memeliharanya untuk pemiliknya, hingga sebiji buah kurma menjadi seperti bukit Uhud.”
Hasil latihan spiritual di bulan ramadhan semoga membawa kehidupan baru setelah Allah mengampuni dosa kita secara vertikal kemudian diperkaya dengan membangun silaturrahmi antar sesama hingga amapunan secara horizontal juga terhapus dengan saling maaf memafkan. Dengan energy dan visi baru rancanglah langkah baru ke depan untuk memperkuat hubungan vertikal dan hubungan horizontal. Jangan menunggu tahun depan yang belum tentu bisa kita raih. Lakukan sekarang.
BAZNAS PROVINSI SULAWESI TENGAH MENUNGGU ZAKAT, INFAK/SEDKAH ANDA YANG DAPAT KAMI SALURKAN BERDASARKAN DATA MUSTHIQ YANG ADA PADA KAMI. MISI KAMI ADALAH AMANAH, TRANSPARAN DAN AKUTABEL.
Dahlia Syuaib
Ketua BAZNAS Provinsi Sulawesi Tengah